Jakarta Oktober mendatang, tiket KRL Commuter Line akan naik Rp 2.000. Peningkatan kehandalan dan pemeliharaan prasarana KRL menjadi alasannya. Namun pengguna KRL justru ragu itu dapat terwujud.
"Jika tarif naik, apakah pelayanan juga naik? kami pesimistis. Yang ada, commuter line sering parah, telat dan AC mati," ujar moderator KRL Mania, komunitas pengguna jasa KRL, Cahyo saat berbincang dengan detikcom, Senin (2/7/2012).
Ia malah khawatir jika kebijakan kenaikan itu justru mengakibatkan para pengguna jasa KRL beralih ke moda transportasi lain.
"Apakah Rp 2 ribu itu sudah sesuai? Apa nggak kemahalan? Soalnya kan flat tarifnya. Nanti orang justru jadi beralih ke motor lagi," jelasnya.
Oleh karena itu, Cahyo berharap, PT KAI bisa mensosialisasikan kenaikan tarif ini dengan baik kepada masyarakat. Serta janji dan komitmen PT KAI untuk memperbaiki mutu pelayanan.
"Kita masih nunggu. Oktober kan masih lama. Kita berharap ada sosialiasi, bukan hanya sosialisasi tarif, tapi juga soal jaminan peningkataan pelayanan. Harus ada SOP nya, jangan cuma janji, seperti dulu, cuma janji," ucapnya.
Berikut tarif KRL Commuter Line yang akan diberlakukan mulai 1 Oktober 2012:
- Rp 9.000,- untuk Relasi Bogor-Jakarta/Jatinegara
- Rp 8.000,- untuk Relasi Depok-Bogor
- Rp 8.000,- untuk Relasi Depok-Jakarta/Jatinegara
- Rp 8.500,- untuk Relasi Bekasi-Jakarta/Stasiun Transit
- Rp 8.000,- untuk Relasi Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang/Stasiun Transit
- Rp 7.500,- untuk Relasi Tangerang-Duri/Stasiun
*Sumber detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar