Sabtu, 23 Juni 2012

Korupsi Pengadaan Alquran Lebih Parah Dibanding Konser Lady Gaga

Jakarta Pengadaan Alquran di Kementerian Agama diduga dikorupsi. Korupsi terhadap pengadaan kitab suci dinilai jauh lebih parah dibandingkan konser Lady Gaga yang sempat dituding bakal merusak moral bangsa.

"Korupsi Alquran jauh lebih bahaya dibanding konser Lady Gaga atau Ahmadiyah sekalipun," kata peneliti dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hifdzil Alim, kepada detikcom, Minggu (24/6/2012).

Hifdzil sangat menyesalkan jika sampai akhirnya KPK menemukan adanya kerugian negara dan menjerat tersangka dalam kasus tersebut. Jika benar indikasi korupsi dalam pengadaan tersebut ada, menandakan penyakit korupsi di negeri ini sudah sangat parah.

"Ini berarti tingkat logika koruptor sudah masuk kategori sangat gila," sindirnya.

"Bahkan untuk sebuah perbaikan moral pun juga dikorupsi," lanjutnya lagi.

Sanksi sosial yang bakal diterima oleh tersangka korupsi ini juga diyakini bakal jauh lebih berat dibanding kasus korupsi lainnya.

"Koruptor ini kualat dunia dan akhirat," tandasnya.

Belum diketahui dugaan kerugian negara dalam kasus ini. Namun kabarnya proyek bernilai Rp 35 miliar ini sudah diaudit BPK.

Sebelumnya Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sudah memberi tanggapan atas dugaan korupsi pengadaan Alquran di kementeriannya. Nasaruddin yang pernah menjabat Dirjen Bimas Islam itu menyebut panitia pengadaan barang Kementerian Agama sebagai pihak yang paling berpotensi melakukan penyelewengan.

"Saat itu saya sebagai komisi penguasa anggaran yang memberi kewenangan kepada pejabat eselon 2 yakni pejabat pembubat komitmen atau levelnya sama dengan direktur, lalu direktur memberi kewenangan kepada panitia pengadaaan barang. Kalau ada masalah potensinya ada di panitia pengadaan," kata Nasaruddin di kantornya, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (22/6).
Moksa Hutasoit - detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar